Berita maluku Utara – Jika sesuai rencana maka pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Bank Maluku Malut akan digelar pada hari Selasa, tepatnya pada tanggal 13 Juli 2021.
RUPSLB yang rencananya akan dipusatkan di Swiss-Bellhotel Ambon ini akan membahas tiga agenda, yakni penetapan Basri Adly Bandjar sebagai komisaris independen PT Bank Maluku dan Maluku Utara, penetapan skenario pemenuhan modal inti Rp 3 triliun pada tahun 2024 dan yang terakhir adalah reposisi dewan komisaris PT Bank Maluku dan Maluku Utara.
Undangan pelaksanaan RUPSLB ini telah ditandatangani oleh Direktur Utama Syahrisal Imbar, Najib Bachmid sebagai komisaris dan Esterlina Nirahua sebagai Komisaris Independen. Undangan ini juga telah disebarkan untuk diterima oleh para undangan. Hal yang menarik dari undangan ini adalah tidak tercantumnya nama Komisaris Utama MAS Latuconsina di dalam undangan. Padahal sebagai komisaris utama bank, undangan tersebut harusnya ditandatangani oleh Latuconsina.
Ketika dikonfirmasi terkait pelaksanaan RUPSLB, Nadjib Bachmid yang menjabat sebagai Komisaris Bank Maluku Malut membenarkan RUPSLB akan digelar pada Selasa 13 Juli 2021. “Benar RUPSLB akan digelar Selasa depan di Swissbell hotel, ” ungkap Nadjib. Nadjib juga membenarkan bahwa salah satu agenda RUPSLB tersebut adalah untuk menetapkan Basri Adly Bandjar sebagai komisaris independen. Namun sayangnya Najib menolak untuk mengomentari dugaan akan dilakukannya reposisi dewan komisaris dengan mengantikan MAS Latuconsina yang menjabat sebagai komisaris utama.
Dengan singkat Nadjib hanya menjawab,“Nanti ikuti di RUPSLB saja ya.” Nadjib juga menolak untuk mengomentari terkait perihal tidak adanya nama dan tanda tangan MAS Latuconsina di dalam undangan dan hanya mengajak untuk ikut menghadiri RUPSLB. “Nanti ikuti saja ya RUPSLBnya,” ujarnya Nadjib lagi sebelum mengakhiri wawancara. Di lain pihak, MAS Latuconsina juga membenarkan pelaksanaan RUPSLB akan digelar pada hari selasa 13 Juli 2021.
Dalam penjelasannya, Latuconsina mengatakan bahwa RUPSLB yang akan digelar itu memiliki dua agenda yakni penetapan Basri Adly Bandjar sebagai komisaris independen dan penetapan skenario pemenuhan modal inti. Anehnya, Latuconsina sama sekali tidak mengetahui adanya agenda reposisi dewan komisaris. “Saya sama sekali tidak mengetahui adanya agenda reposisi dewan komisaris. Saya juga tidak tahu reposisi itu seperti apa, karena saya tidak dilibatkan,” ucap Latuconsina.
Karena ia merasa tidak dilibatkan dalam RUPSLB itu, maka secara etika Latuconsina juga tidak akan hadir dalam RUPSLB tersebut. Untuk lebih jelasnya, Latuconsina mengatakan, “Saya tidak akan hadir. Tidak etislah kalau itu menyangkut saya dan saya hadir.” Walau demikian, Latuconsina dengan tegas juga mengatakan bahwa dirinya tidak mundur dari jabatan sebagai Komisaris Utama Bank Maluku Malut.
“Saya tidak akan mundur dari jabatan sebagai komisaris utama Bank Maluku Malut, beta tidak akan hadir. RUPSLB itu hanya untuk menetapkan saudara Basri Adly Bandjar sebagai komisaris independen sesuai dengan fit and proper tes II di OJK. Agenda cuma itu dan bicara soal modal inti, tetapi saya diinformasikan bahwa ada agenda tambahan yaitu reposisi. Saya tidak tahu reposisi itu apa. Lewat isu yang berkembang bahwa agenda itu ditujukan kepada saya,” Ungkap Latuconsina.